A. Tujuan Pembelajaran
Mendeskripsikan konsep elastisitas dan Batas elastisitas fisika
Menyebutkan contoh elastisitas dalam kehidupan sehari-hari
B.Bahan Ajar
Pengertian Elastisitas Secara Umum
Pengertian dari Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk semula. Kita beri contoh saja, karet dengan besi. Jika karet ditarik kemudian di lepas, maka karet akan kembali ke bentuk semula bukan? Hal ini berbeda jika besi ditarik, besi memiliki tingkat elastisitas yang cukup kecil jadi jika terarik melewati batas elastisitas maka besi akan patah dan tidak kembali ke bentuk semula
Contoh Elastisitas dalam kehidupan sehari-hari :
1. Anak yang sedang bermain ketapel menaruh batu ke karet ketapel, tarik dan kemudian dilepaskan. Maka karet ketapel akan kembali ke posisi awal
2. Pegas yang ditarik dan kembali
Pemahaman Lebih Lanjut Tentang Elastisitas
Semua benda yang berwujud cair, padat dan gas pasti mengalami perubahan bentuk dan ukuran apabila dikenai suatu gaya. Ada yang kembali ke bentuk semula dan ada pula yang tidak dimana berkaitan dengan sifat elastisitas suatu benda
![]() |
Elastisitas Penggaris |
Dari gambar diatas kita bisa menyimpulkan bahwa penggaris mempunyai sifat elastis. Setelah kita pegang ujungnya dan diberi gaya ke bawah, penggaris akan terayun keatas dan kebawah hingga gaya hilang dan bisa disebut dengan gejala elastisitas. Namun jika kita beri gaya yang berlebihan maka penggaris akan patah khususnya penggaris plastik
Elastisitas dan Batas Elastisitas Zat Padat
Kita sudah mengetahui bahwa elastisitas merupakan sifat benda yang kembali ke bentuk semula setelah dikenai gaya dari luar. Tiap benda memiliki sifat elastisitas yang beda. Adapun benda yang tidak dapat kembali seperti semula, kita lebih sering menyebutnya dengan benda plastis
Batas Elastisitas
Deformasi adalah perubahan ukuran atau bentuk suatu benda saat dikenai oleh gaya. Setelah mendapat gaya, molekul pada benda akan bereaksi dan menghambat proses deformasi.
Gaya Luar merupakan gaya yang diberikan kepada benda. Sedangkan Gaya Dalam merupakan gaya yang bereaksi dari molekul-molekul dalam benda
![]() |
Batas Elastisitas Pada Pegas |
Pada contoh diatas apabila sebuah gaya F diberikan pada sebuah pegas seperti gambar diatas, panjang pegas akan berubah. Jika gaya terus diperbesar, maka hubungan antara perpanjangan pegas dengan gaya yang diberikan dapat digambarkan dengan grafik seperti dibawah ini

Pegas meregang secara linier jika garis OA dengan gaya F sebanding dengan pertambahan panjang (x). Jika gaya (F) diperbesar lagi sehingga melampaui titik A, maka batas linier sudah terlampaui namun masih bisa kembali seperti semula karena masih dalam titik Batas Elastisitas
Jika pegas diberi gaya mencapai titik B. Benda sudah tidak bisa kembali ke posisi awal. Namun jika diberi gaya hingga titik C maka benda akan mencapai batasnya dan patah
Kesimpulan
Elastisitas adalah Kecenderungan pada suatu benda untuk berubah dalam bentuk baik panjang, lebar maupun tingginya, tetapi massanya tetap, hal itu disebabkan oleh gaya-gaya yang menekan atau menariknya, pada saat gaya ditiadakan bentuk kembali seperti semula.
Ketika suatu benda elastis ditarik sampai batas tertentu, maka benda tersebut akan panjang. Jika tarikan dilepas, maka benda tersebut akan kembali ke bentuk semula. Hal itu disebabkan karena benda-benda tersebut memiliki sifat elastis. Elastis atau elastsisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka bentuk benda tersebut berubah. Perubahan yang terjadi adalah perubahan panjangnya namun massanya tetap.
Gaya yang diberikan memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet bisa putus jika gaya tarik yang diberikan sangat besar, melawati batas elastisitasnya. Demikian juga sebuah pegas tidak akan kembali ke bentuk semula jika diregangkan dengan gaya yang sangat besar. Jadi benda-benda elastis tersebut memiliki batas elastisitas.
DAFTAR PUSTAKA
Bob Foster, 2007, Fisika SMA XI, Erlangga. Jakarta
Goris Stefanus Yohanes, 2004, Fisika SMA XI, Grasindo
Marten Kanginan, 2004, Fisika SMA 2A, Erlangga. Jakarta
M.Farhani, 2007, Kajian Konsep Fisika 2, Tiga Serangkai